Problema Kehidupan

0 komentar

Mengapa akhir-akhir ini banyak orang yg strees..??Ada yg bunuh diri loncat dari gedung, ada yg bunuh diri pake tali dan masih banyak lagi cara untuk menyelesaikan semua masalah mereka. Tapi apakah mereka tidak sadar "apakah semua yg mereka lakukan akan menyelesaikan semua masalah...??" Saya rasa tidak, Tapi itu akan menambah masalah bagi keluarga yg di tinggalkan. Kita sebagai manusia kadang-kadang tidak siap dalam menerima semua cobaan yg diberikan oleh  ALLAH kepada kita, karena kita tidak tahu apa yg akan terjadi. Meskipun kita sudah mempunyai rencana yg sebagaimana matangnya, jika allah sudah berkehendak maka sia-sialah semuanya. 
Stres dan masalah adalah kenyataan hidup yang harus dihadapi setiap manusia dalam kehidupannya. Tanpa masalah tak mungkin manusia bisa berkembang dan eksis dalam hidupnya. Karena masalah hakekatnya adalah hidup. Orang kalau mau hidup harus siap untuk menghadapi masalah, apapun masalah yang dihadapinya. Dalam hidup, masalah pastilah selalu ada. Namun tak ada persoalan yang tak mungkin diatasi. Dan kita sebagai manusia memegang peran kunci dalam mengatasi suatu masalah.
Sebenarnya kita sudah dilatih untuk menghadapi masalah semenjak ia (lahir) masih dalam kandungan ibunda, sejak mulai menghirup udara di kehidupan alam semesta ini. Namun sayang kita tak pernah tahu dan mengingatnya. Akan tetapi yang jelas ketika kita dari bayi sampai anak-anak, Mereka sudah mengajarkan bagaimana kita bisa berjalan, berbicara, dan lainnya. Masalah yang terus Mereka lalui tanpa dirasakaNnya. Dibimbingnya kita bagaimana mengatasi masalah, sehingga kita bisa berjalan dan berbicara. Semua seakan tanpah hikmah dan pelajaran. Inilah yang sering tidak kita sadari bagaimana Mereka dulu mampu menyelesaikan masalah, walaupun harus dibimbing orang lain. Tetapi itu semua pada dasarnya adalah masalah.
 Setiap dari pribadi kita sudah sering melihat dan menghadapi hal tersebut, bahkan tampak seperti bukan masalah. Karena itu sudah menjadi rutinitas yang tidak mengherankan lagi. Yang perlu kita ketahui betul adalah bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah yang kita hadapi, baik dalam bentuk masalah yang berat maupun ringan, sebab masalah itu seakan bukan masalah. Inilah bukti bahwa masalah adalah kenyataan hidup yang harus kita hadapi, menghadapinya seakan tanpa masalah.
Ini bukti juga, bahwa tak ada masalah yang tak dapat kita selesaikan, jika telah mengetahui sumber dari masalah tersebut. Dan yang perlu kita ingat juga, bahwa masalah hal yang sepele jangan sampai diperbesar-besarkan, karena ini akan berdampak negatif bagi diri kita sendiri.
Stres Hanyalah Sebuah Ketakutan
Inilah yang banyak terjadi pada setiap orang “termasuk diriku sendiri”, belum melangkah saja sudah putus harapan..belum melangkah saja sudah ketakutan..belum melangkah saja sudah kebingungan.
Baru mau belajar berjalan saja, sudah takut akan bayangan jatuh yang menakutkan. Padahal kalau kita sudah merasakan sakitnya jatuh karena berjalan, maka kita takkan takut lagi untuk belajar berjalan.
Inilah yang menjadi masalah kebanyakan bagi kita tentang mengartikan ‘jatuh’ pada saat belajar berjalan. Memang tak sedikit mereka yang baru belajar berjalan kemudian jatuh kesakitan dan beberapa saat kemudian tak mau lagi belajar berjalan. Tapi itu hanya beberapa saat saja, tak mau mencoba lagi. Akan tetapi jika sudah siap lagi untuk belajar berjalan, maka ia akan berhati-hati. Atau ia mencari cara lain supaya kalau jatuh tidak akan merasakan sakit, misalkan belajar berjalan di atas hamparan pasir.
Dan Inilah makna dari sebuah resiko dari pelajaran untuk belajar berjalan. Resiko dari keputusan yang diambil untuk bisa berjalan. Makna ‘jatuh’ merupakan sebuah kemungkinan yang harus kita hadapi. Makna jatuh itu sendiri memberi hikmah untuk bagaimana kita berdiri lagi dan mencari cara untuk menyiasatinya. Masak karena hanya jatuh terus tak mau berjalan untuk selama-lamanya, tak mungkin kan. Karena dengan jatuh kita lebih mampu dan siap untuk menyikapi segala sesuatu supaya lebih siap lagi untuk lebih cepat belajar berjalan.
Di sinilah gambaran dari setiap orang yang stres dan bingung akan tampak “kita mau berjalan namun takut jatuh”. Padahal teman-teman kita sudah mampu untuk berjalan dan bahkan sudah mampu untuk berlari. Kesendirian dan ketakutan yang ada menjadikan kita tertekan dan bingung. Kesendirian yang kita buat sendiri hanya karena ketakutan2 akan bayangan jatuh yang sangat menyeramkan. Bingung karena melihat teman-teman kita sudah bisa terseyum riang berjalan dan berlari.
Bingung yang diciptakan sendiri hanya takut akan seramnya rasa jatuh. Pertentangan dan gejolak jiwa inilah yang membuat kita tertekan, bingung dan stres. Takut, bingung, tertekan dan stres yang diciptakan sendiri, hanya karena takut banyangan jatuh yang menakutkan. Bingung dan stres hanya karena tak mau keluar dari keterkungkungan ketakutannya. Jadi kalau kita takut jatuh! Bagaimana kita bisa keluar dan mencari celah yang ada?
Bukankah jatuh bisa diantisipasi. Bukankah jatuh itu bisa disiasati. Bukankah jatuh adalah cara untuk memperkaya ide, gagasan dan strategi. Dalam masalah ini, bukankah jatuh bisa dihindari kalau kita jeli menemukan cara yang bisa mengatasinya. Lalu bagaiman kita akan keluar dari keterkukungan kebingungan dan stres kalau kita tak mau menghadapi atau malah menghindari. Kalau kita tak mau mencoba dan menyiasati, bagaiman mungkin keluar dari masalah. Bukankah masalah sebenarnya bukan masalah! karena masalah pasti bisa diatasi!
Ayo! belajarlah untuk mau menghadapi hidup, atau malah hanya mau jadi pengecut untuk hidup. Pengecut yang tak mau mengahadapi masalah hidup untuk hidup. Percayalah tak ada tempat bagi seorang pengecut di dunia ini. Kecuali hanya akan menjadi permainan hidup para pengecut lainnya. Pengecut yang tak akan punya masa depan yang menyenangkan dan bahkan menyedihkan dalam hidupnya. Mudah dipecundangi para pecundang. Mudah terpuruk dalam persaingan. Takkan ada tempat yang menyenangkan bagi kita, kecuali kepediahan dan keperihan hidup. Lalu siapakah orang bodoh yang mau jadi seorang pengecut!!!


rahasia wanita dan kecantikannya

0 komentar

Surat Yassin

0 komentar

Tanda - tanda kiamat

0 komentar

Ayah

0 komentar

Tuhan, terima kasih untuk kehidupan di awal tahun ini dengan begitu indah; begitu meriah pada keluarga kecil kami. Tuhan, terima kasih atas segala yang Engkau limpahkan kepada kami, tiada tempat untuk kami meminta selain kepadaMu. Tuhan, ajarkan kami untuk pandai mensyukuri rejekiMu, pertolonganMu, kemuliaanMu dan anugerahMu. " Tuhan menciptakan kamu, di dalamnya ada kekurangan pun kelebihan. Jadilah diri sendiri, itu jiwamu dan itu anugerahmu ". Tuhan, terima kasih telah Engkau hiasi Ayah kami dengan kesehatan yang baik. Tuhan, terima kasih untuk kesehatan yang Engkau berikan kepada Ayah kami sejak pagi hingga malam tiba dan sampai ke rumah.
Sosok lelaki yang paling aku banggakan, ialah Ayah. Dulu ketika kecil, aku sering tertidur di depan TV, dan dengan bahu Ayah, dia menggendong aku ke tempat tidur, Ayah juga rela terlambat dan menggadaikan waktu kerjanya hanya untuk menjemputku dan mengantarkan aku ke sekolah. Ayah juga memiliki perasaan, juga memiliki hati yang bisa terluka. Jagalah dengan tidak banyak meminta yang tak berguna. Terimah kasih ayah karna engkau aku bisa seperti ini, maaf kesalahan aku selama ini yang sudah melawan ketikau engkau beri nasihat sama aku. Terima kasih ayah, untuk cintamu dalam menyapa pagi dengan penuh semangat, penuh keyakinan dan penuh ketulusan. Terimakasih Ayah, atas sebuah kesabaran saat aku banyak meminta tapi memberi apa-apa. Cinta itu sederhana, seperti Ayah yang mengajari kita bagaimana menjadi pribadi yang disiplin; dan saling menghargai. Contohnya seperti tidak semua hal perlu kamu ceritakan kepada siapapun, tetapi ceritakan pada hatimu sendiri dan jangan pernah angkuh terhadap saudara, sahabat yang bernasib kurang baik. karena hidup ini berputar dan tiada siapa tahu. 
Tuhan, terima kasih atas hari ini. Kehidupan dimana aku masih di beri sempat untuk membahagiakan mereka keluargaku. Ayah, walaupun engkau mendidik kami tanpa kemanjaan, aku percaya semua itu hanya untuk aku belajar agar pandai hidup mandiri. Ya Allah, lindungi Ayah kami selalu kemana pun langkahnya pergi dalam mencari rejeki demi kami. Pesan Ayah yang paling sering aku ingat "Nanti, ketika kamu di beri rejeki sedikit, jangan lupa sedekah dan bersyukur padaNya". Satu lagi nasehat ayah, " Orang yang melemparkan kritik, hakikatnya adalah sebuah nasehat yang termahal agar bisa memperbaikin diri kamu dan membuat orang tua bahagia adalah jalan membuatmu lebih sangat bahagia dan juga bekerjalah demi keluargamu. Lebih mudah mencari kesalahan orang lain, daripada mencari kesalahan sendiri. Hindarkan dari sifat ini . Jagalah ucapan, saat hati kamu sedang tidak menentu. karena tiap perkataan mempunyai dampak yang besar. Karena kejujuran, akan mengajari kamu untuk mengenal diri sendiri dan akan lebih baik dari pada harus berpura-pura. Ikhlas dalam memberi, maka kamu akan dapat sebaliknya dengan lebih, pun tidak sekarang, pasti nanti.  
Ayah, pinjamkan aku hatimu sebentar, agar aku paham penatnya engkau dalam memenuhi apa yang aku pinta. Sanggupkah kita menjadi seperti Ayah, berhadapan dengan panas dan hujan dalam mencari rejeki saat kita berkeluarga nanti? Ya Allah, sadarkan kami untuk bersyukur atas pengorbanan Ayah selama ini. Terimakasih Ayah, untuk pengorbananmu yang tanpa lelah; dan waktu istirahatmu, engkau gunakan untuk bekerja demi kami. Dan ayah juga memiliki perasaan, juga memiliki hati yang bisa terluka. Jagalah dengan tidak banyak meminta yang tak berguna. Walaupun ayah jarang berbicara, tetapi dia mempunyai perasaan yang sewaktu-waktu bisa terluka  karena kita. Tegakah kita hanya karena suatu pinta yang tak mampu di tunai oleh Ayah hingga kita mencacinya? Astagfirullah. Saat Ayah menangis, saat itu pula hatinya perih; sedih karena luka dari segala luka. Sedih rasanya, saat Ayah menasihati tetapi hanya di acuhkan. Ayah, air matamu adalah kemarau tanpa hujan. Engkau hanya bisa mencurahkan di dalam diam.
Kalau sedang di dekat ayah, rasanya begitu tenang bebas dari ketakutan rasanya begitu damai. Dan di balik kesuksesan seorang anak, ada seorang Ayah yang tersenyum kecil dengan bangga. Terkadang, kalau ada uang lebih, Ayah sering menolak untuk aku berikan. Dia lebih memilih, uang tersebut untuk aku simpan. Dan, sering Ayah bilang "sudah simpan saja duitnya, buat tabunganmu" Inilah begitu hebat pengorbanan seorang ayah. Saat Ayah berkata “tidak” untuk menunaikan suatu permintaan, jangan berkecil hati, kelak kita akan memahaminya nanti.  Ayah memang tak memiliki ijazah tinggi, tetapi dia pintar dari hal-hal yang tak bisa di lakukan oleh anak-anaknya.
Ya Allah, di awal kehidupan tahun ini, ajarkan kami untuk pandai menghormati dan mensyukuri cinta Ayah yang terkadang kami sering abaikan. Saat Ayah kita telah menjadi sangat tua, janganlah sering memarahinya dan tak di beri apa-apa yang layak ia dapatkan, Ketika Ayah telah renta, janganlah membiarkan ia terlantar dan bertemankan hanya pada kesepian.  Jika ada niat membuat Ayah tersenyum, jangan di tunda, lakukan sekarang sebelum keadaan mendadak sepi. Saat kita kehilangan seorang Ayah, baru kita sadar, bahwa nasihat darinya begitu benar; begitu bermakna.Ya Allah, aku belum bisa memberi apa-apa untuk ayah. Hanya sebait doa saja yang bisa aku berikan " ampunilah segala dosa-dosanya"